Penjelasan Algoritma Pemograman

Penjelasan Algoritma Pemrograman - Halo teman setia pembaca pada kesempatan kali ini saya akan membahas perihal pemograman yaitu Penjelasan Algoritma Pemrograman, 
Algoritma merupakan langkah-langkah logis penyelesaian kasus yang disusun secara sistematis berdasar dari kasus yang akan diselesaikan. Dalam bidang komputer, algoritma sangat diharapkan dalam menuntaskan aneka macam kasus pemrograman, terutama dalam proses komputasi numerik. Tanpa algoritma yang dirancang dengan baik maka proses pemrograman akan menjadi salah, rusak, atau lambat dan tidak efisien.
pada kesempatan kali ini saya akan membahas perihal pemograman yaitu  Penjelasan Algoritma Pemograman
Penjelasan Algoritma Pemograman


Sekarang ini, algoritma juga dikenal sebagai jantung dari ilmu komputer atau informatika. Hal ini disebabkan banyaknya cabang ilmu komputer yang mengacu dalam terminologi algoritma, misalnya sebagai berikut :

  1. Algoritma perutean (routing) pesan di dalam jaringan komputer.
  2. Algoritma berensenham untuk menggambar garis lurus (bidang grafik komputer).
  3. Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk mencari suatu pola dalam teks (bidang information retrievel).



Sejarah Algoritma 

Algoritma berasal dari nama penulis buku, yakni Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khwarizmi yang berasal dari Uzbekistan. Orang Barat menyebut Al-Khwarizmi dengan Algorism. Pada dikala itu, Al-Khwarizmi menulis buku dengan judul Al Jabar wal-Muqabala yang artinya 'Buku Pemugaran dan Pengurangan' (The book of Restoration and Reduction). Dari judul buku tersebut, kita juga memperoleh kata “aljabar” atau biasa dikenal dengan algebra.

Abu Abdullah Ibnu Musa al-Khawarizmi (770M-840M) lahir di Khawarizm (Kheva), kota yang berada di selatan Sungai Oxus (sekarang disebut Uzbekistan) pada 770 M. Al Khawarizmi merupakan salah satu ilmuan populer di zamannya. Ada beberapa cabang ilmu matematika yang berhasil ditemukannya, antara lain yang dikenal sebagai astronom dan geografer.

Pada awalnya kata algorisma yaitu istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menuntaskan duduk masalah dengan memakai bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, menyerupai tertulis pada judul di atas). Pada masa ke-18, istilah ini menjelma algoritma, yang meliputi semua mekanisme atau urutan langkah yang terperinci dan diharapkan untuk menuntaskan suatu permasalahan. Masalah timbul pada dikala akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem (program) bagi komputer sehingga pada dikala eksekusinya, komputer sanggup bekerja menyerupai yang diharapkan. Programer komputer akan lebih nyaman menuangkan mekanisme komputasinya atau urutan langkah proses dengan terlebih dahulu menciptakan citra (diagram alur) diatas kertas.

Awal Penggunaan Pertama 

Pada 1950, algoritma pertama kali dipakai pada Algoritma Eucliden (Euclid Algorithm). Euclid sendiri merupakan seorang matemaitkawan Yunani yang lahir sekitar 350 SM. Euclid menulis buku yang berjudul Element.

Di dalam buku tersebut, dijelaskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama terbesar (common greatest divisor) dari dua bilangan bulat, yakni m dan n. Namun, Eucliden pada dikala itu tidak menyebutkan bahwa cara yang digunakannya yaitu metode algoritma. Hal tersebut gres disebut sebagai algoritma pada abad-abad modern.

Pengertian Algoritma Menurut Para Ahli


Menurut Donald E. Knuth (1973,p4), algoritma dalam pengertian modern mempunyai kemiripan dengan istilah resep, proses, metode, teknik, prosedur, rutin. Algoritma yaitu sekumpulan aturan-aturan berhingga yang memperlihatkan sederetan operasi-operasi untuk menuntaskan suatu jenis kasus yang khusus.

Menurut Rinaldi Munir, algoritma yaitu urutan langkah-langkah logis penyelesaian kasus yang disusun secara sistematis. Berdasarkan dua pengertian algoritma di atas, sanggup disimpulkan bahwa algor itma merupakan suatu istilah yang luas, yang tidak hanya berkaitan dengan dunia komputer.

Jenis-Jenis Algoritma



  1. Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian kasus ini dilakukan terus menerus hingga ditemukan potongan kasus kecil yang gampang untuk dipecahkan. Singkatnya menuntaskan keseluruhan kasus dengan membagi kasus besar dan kemudian memecahkan permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.
  2. Dynamic programming, paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jikalau dipakai pada suatu kasus yang mengandung sub-struktur yang optimal dan mengandung beberapa potongan permasalahan yang tumpang tindih. Paradigma ini sekilas terlihat menyerupai dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari abjad permasalahan yang dihadapi.
  3. Metode serakah, Sebuah algoritma serakah menyerupai dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya tanggapan dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan memakai pilihan “serakah” apa yang dilihat terbaik pada dikala itu.


Ciri-Ciri Algoritma

Lima ciri yang harus dipunyai algoritma biar menjadi algoritma yang benar yaitu sebagai berikut.

  1. Algoritma harus berhenti sehabis mengerjakan langkah terbatas. Dalam hal ini, jikalau langkah-langkah yang ada telah dipenuhi dan telah dieksekusi, algortima haruslah berhenti.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan biar tidak mempunyai arti dua (ambiguous).
  3. Algoritma mempunyai nol atau lebih masukan (input).
  4. Algoritma mempunyai nol atau lebih keluaran (output).
  5. Algoritma haruslah efektif, yakni mempunyai langkah yang sederhana biar sanggup dikerjakan dengan waktu yang efektif.


Cara Penulisan Algoritma


1. Menggunakan bahasa natural (Bahasa manusia: Indonesia, Inggris)
Cara yang dipakai dengan mendeskripsikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mencapai suatu tujuan.

2. Menggunakan Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan anutan algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut memakai tanda panah. Diagram ini sanggup memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian kasus yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.

3. Menggunakan Pseudocode
Pseudocode merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer yang memakai konvensi struktural atas suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh insan dan bukan oleh mesin. Pseudo-code biasanya tidak memakai elemen detail yang tidak diharapkan untuk kebutuhan pemahaman insan atas suatu algoritma, menyerupai deklarasi variabel, instruksi ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik.

Demikianlah artikel perihal Penjelasan Algoritma Pemograman semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.



Sumber Inspirasi:

zainalhakim.web.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel