Informasi Dasar Ihwal Hiv/Aids
Hallo kawan/sahabat pembaca blog setia kali ini aku akan mencoba membahas perihal gosip Dasar perihal HIV. Udah tahu kan HIV AIDS itu apa ? ini dia
H : Human
I : Immunodeficiency
V : Virus
A : Acquired
I : Immune
D : Deficiency
S : Syndrome
Sekarang kenali lebih dalam perihal sifat, cara penularan, prinsip penularan hingga pengobatan HIV
Sifat HIV
— HIV yaitu suatu retro virus
— HIV bersifat khas, abses bersifat permanen
— HIV menyerang sel-sel sistem immun tubuh
— HIV berkembang biak di limfosit T (CD4)
— HIV terbagi 2 tipe : HIV tipe 1 dan HIV tipe 2
Hiv terdapat cairan tubuh
— Cairan cerebrospinal
— Darah
— Cairan seksual
— ASI
— Urine
— Air liur
— Cairan lambung
— DLL
Cara penularan
— Parenteral (transfusi darah, sharing needle)
— Hubungan seksual
— Perinatal (kehamilan, persalinan, menyusui)
— Luka terbuka yang terkotori darah yang mengandung virus HIV
Prinsip penularan hiv
— E = Exit
— (virus harus keluar dari badan orang yang terinfeksi)
— S = Survive
— (virus harus bertahan hidup diluar tubuh)
— S = Sufficient
— (jumlah virus harus cukup untuk sanggup menginfeksi)
— E = Enter
— (Virus masuk ketubuh orang lain melalui pedoman darah)
Hiv tidak menular melalui
— Gigitan nyamuk
— Berciuman pipi
— Hidup satu rumah dengan Odha
— Pemakaian kamar mandi bersama
— Kolam renang
— Alat makan, dll
Perjalanan penyakit hiv
— HIV masuk kedalam badan manusia
— RNA virus menjelma DNA intermediet/DNA pro virus dengan pertolongan enzim transkripaminase, dan kemudian bergabung dengan DNA sel yang diserang
— HIV berkembang biak dilimfosit T (CD4) maka sistem immun badan bertahap dihancurkan
— Setelah terinfeksi pada sebagian orang timbul abses primer
— Masa tanpa tanda-tanda pada HIV lamanya 3-10 tahun
— Masa tanpa tanda-tanda akan memendek kalau viral load pada titik keseimbangan (set point) tinggi
— Setelah masa tanpa tanda-tanda akan timbul tanda-tanda pendahuluan yang kemudian diikuti oleh abses oportunistik (IO)
— IO yaitu abses yang mengikuti perjalanan penyakit HIV
— Dengan adanya IO maka perjalanan penyakit HIV telah memasuki stadium AIDS
Window periode
Masa dimana seseorang mulai tertular HIV hingga dengan timbul antibodi HIV.
Artinya Bila seseorang tertular HIV, selama 12 ahad atau lebih pasca paparan HIV orang tersebut kalau diperiksa anti HIV balasannya akan negatif, alasannya yaitu pada masa tersebut antibodi HIV belum terbentuk, tetapi bergotong-royong orang tersebut sudah terinfeksi HIV dan pada masa inilah HIV sangat efektif ditularkan kepada orang lain.
Tehnik investigasi lab
— Infeksi HIV memiliki masa asimtomatik yang panjang, oleh alasannya yaitu itu investigasi lab penting untuk memilih adanya abses HIV
— Bentuk investigasi lab HIV ada 4 macam
1. pemeriksaan antibodi
2. pemeriksaan kultur/biakan
3. PCR-HIV RNA (viral load)
4. Antigen P24
— paling banyak dipakai yaitu tes antibodi HIV
Hasil investigasi anti body hiv
— Non reaktif (negatif)
— Reaktif (Positif)
— Negatif palsu (fals -)
— Positif palsu (fals+)
- HASIL NEGATIF PALSU DAPAT:
— Orang yang diperiksa dalam masa jendela
— Serokonversi pada stadium lanjut
— Agamaglobulinaemia
— Kesalahan teksnis pemeriksaan
HASIL POSITIF PALSU:
— Autoantibodi
— Antibodi dari ibu pada bayi yang gres lahir
— Kesalahan pemeriksaan
Untuk tujuan diagnostik hasil tes dinyatakan positif kalau :
— Pemeriksaan tes elisa/rapid tes 3x dengan kandungan reagen yang berbeda memberi hasil (+)
— Pemeriksaan tes elisa 1x dan konfirmasi dengan western blot memberi hasil (+)
— Pemeriksaan tes cepat (abbot diagnostic) 1x dan konfirmasi dengan western blot memberi hasil (+)
Arv yang tersedia di indonesia
• ZDV / AZT / ZIDOVUDIN
• 3TC / LAMIVUDIN
• D4T / STAVUDIN
• NVP / NEVIRAPINE
• EFV / EFAVIRENS
CATATAN :
(merek dagang ARV dan kandungannya)
- HIVIRAL : LAMIVUDIN
- REVIRAL : ZIDOVUDIN
- DUVIRAL : ZIDOVUDIN + LAMIVUDIN
- NEVIRAL : NEVIRAPIN
Pedoman memulai dan menghentikan profilaksis IO
a) Dua tujuan Kotrimoksasol profilaksis.
Ø Profilaksis Klasik: untuk mencegah PCP dan toksoplasmosis à untuk semua ODHA dengan stadium klini 2-3 dan 4 atau dengan CD4 < 200/mm3.
Ø Untuk mencegah janjkematian dan kesakitan abses bakterial dan malaria juga à ODHA cukup umur dengan CD4 < 350 /mm3 atau stadium klinis 2, 3 dan 4.
b) Penghentian profilaksis kotrimoksasol
Ø dua kali berturut-turut hasil tes CD4 menyerupai dalam tabel di atas,
Ø sudah menerima terapi ARV >6 bulan dengan kepatuhan tinggi.
Ø diberikan kembali apabila jumlah CD4 turun di bawah tingkat awal
Penulis mengambil dari beberapa sumber yang disatukan menjadi sebuah rangkuman semoga sanggup gampang di pahami dan sanggup di ingat, semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.
Ingat jaga kesehatan anda, HINDARI VIRUS NYA DEKATI ORANG NYA (ODHA)